REVOLUSI GAME PERUSAK IMAJINASI ANAK
Masih ingatkah anda dengan permainan
tradisional yang dulu sering dimainkan anak? Coba bandingkan dengan permainan
anak zaman sekarang yang permainannya tidak lagi dilakukan berkelompok dengan
teman sebayanya, melainkan bengan berain sendiri menatap layar komputer atau gadget-nya.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah merubah karakter anak menjadi
individualis. Bahkan permainan yang mereka mainkan secara tidak langsung
mengajarkan mereka untuk berbuat amoral.
Perkembangan teknologi sebagai
bagian dari peradaban manusia tercermin dalam berbaga kegiatan manusia termasuk
kegiatan bermain dan alat permainan. Perkembangan games di komputer sangat
cepat. Para pengelola industri games untuk menciptakan game yang lebih nyata
dan menarik. Ini yang menyebabkan anak menjadi amat tertarik pada game
tersebut.
Mudahnya proses pengaksesan berbagai permainan tersebut membuat anak
lebih mengutamakan untuk terlibat dalam permainan online dari pada mengerjakan tugas sekolahnya. Selain itu, dampak
negative yang ada ketika anak sudah berkenalan dengan permainan yang ada di
internet adalah minat baca anak akan hilang. Bila anak bisa bermain sendiri,
anak akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan dan melatih kemampuan bergaul
dengan teman sebayanya.
Hal ini semakin diperparah dengan munculnya game yang berbau
pornografi. Apabila anak dibiarkan terus memainkan permainan yang berbau
pornografi, secara tidak langsung permainan tersebut memengaruhi pola pikir dan
perkembangan anak. Dunia anak masih besar rasa ingin tahunya terhadap segala
sesuatu, dengan permainan yang berbau pornografi dapat memengaruhi pola pikir
anak dan dikhawatirkan anak akan mengaplikasikan apa yang ia lihat dalam
kehidupan sehari-harinya.
Memang tidak semua permainan membahayakan bagi anak. Namun banyak
diantaranya yang harus dihindari oleh anak, supaya anak tidakterpengaruh dengan
hal negatif yang ada dalam permainan. Oleh karena itu, keikutsertaan orang tua
dalam mengawasi aktivitas anaknya baik di dalam maupun di luar rumah sangat
membantu untuk meminimalisir terjadinya kekerasan pada anak yang diakibatkan
oleh game dari internet.
Internet memang tidak selalu berdampak negative dengan internet
manusia dapat dengan mudah mendapat informasi yang ada di belahan bumi lain
dengan menembus ruang dan waktu lewat dunia digital. Hal ini harusnya dapat
dimanfaatkan untuk mempermudah pekerjaan manusia tak terkecuali anak-anak.
Mungkin itulah alasan orang tua memberikan anak-anaknya pemahaman dan
pengajaran dalam teknologi.
Maraknya kasus kekerasan seksual yang menimpa anak-anak akhir-akhir
ini, baik tersangka mau pun korbannya diakibatkan oleh maraknya tayangan dan
game yang berbau pornografi yang dilihat anak. Orang tua di rumah dan pihak
sekolah harusnya saling bekerja sama mengawasi tumbuh kembang dan pola pikir
anak. Beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua sebagai upaya pencegahan dan melindungi buah hatinya dari berbagai
dampak negative yang diakibatkan oleh gamesyang lahir dari kecanggihan
teknologi ialah menanamkan nilai-nilai mral dan keagamaan pada anak sedini
mungkin.
Dua tahun pertama usia anak adalah waktu yang tepat bagi orang tua
untuk menanamkan nilai-nilai moral dan keagamaan pada buah hati. Selanjutnya
menerapkan kedisiplinan pada anak. Kedisiplinan pada anak mulai mengenal dunia
di luar rumah. Anak harus diberitahu kapan waktunya ia bermain, kapan waktunya
ia harus makan, kapan waktunya ia harus istirahat, dan lain-lain. Kemudian
ajari anak untuk bersosialisasi dengan baik. Sebagai makhluk sosial, manusia
memang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Tak terkecuali anak-anak,
namn dalam proses sosialisasi tersebutorang tua hendaknya daoat membimbing anak
agar dapat bersosialisasi dengan baik dan tidak melanggar norma-norma yang ada
di lingkungan masyarakat. Awasi kegiatan anak baik di dalam mau pun di luar rumah. Dunia di luar rumah memang
selalu mengasyikkan bagi anak. Orang tua hendaknya bisa mengawasi kegiatan dan
pergaulan anak di luar rumah.
Sesungguhnya masih banyak hal lain yang dapat dilakukan pihak orang
tua untuk menghindarkan anaknya dari perbuatan negatif. Pada hakekatnya anak
adalah titipan Tuhan yang akan di minta
pertanggungjawabannya kelak, maka selamatkan anak dari maraknhya kasus
kekerasan akibat revolusi game.
Nama kelompok:
1.
Agan Restu
2.
Duriyatul Rizki
M
3.
Fitri Nurhayu
4.
Hikmah Hasanah
5.
Ihrom maulana
6.
Imas Sri
Rahmawati
7.
Nurlaela
8.
Siska Handayani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar