Kamis, 08 Januari 2015

Artikel



KEBAIKAN POLISI MELAKUKAN OPERASI ZEBRA
Dikatakan Unggung, Operasi Zebra merupakan operasi terpusat yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun, dengan maksud menciptakan kondisi dalam mengantisipasi kalender Kamtibmas di pengujung tahun. Adapun tujuan dari Operasi Zebra ini adalah untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas di Jalan raya, selain itu juga untuk meminimalis pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas serta yang paling penting adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap polri dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam berlalu lintas.
Selama Operasi Zebra Lodaya Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota yang digelar dari tanggal 28 November sampai dengan 11 Desember 2013, berhasil menjaring sedikitnya ada sekitar 2.609 Kendaraan baik roda dua maupun roda empat, yang melakukan sejumlah pelanggaran. Sebanyak 2.474 kendaraan dilakuakan tindakan tilang, sedangkan diberi sanksi berupa teguran. 
Kapolres Cirebon Kota AKBP Dani Kustoni mengatakan, Operasi Zebra Lodaya 2013 dilakukan selama dua pekan, kegiatan bukan semata-mata untuk mengganggu kenyamanan masyarakat dalam berkendara tetapi untuk memberikan edukasi agar masyarakat mentaati peraturan lalu lintas dan peduli keselamatan dalam berkendara. “Kepedulian masyarakat terhadap peraturan lalu lintas sangat rendah, padahal hingga saat ini kami tidak pernah berhenti melakukan sosialisasi dan penertiban lalu lintas,” ujarnya.
Sebelum dilakukan operasi, kepolisian sudah melakukan sosialisasi dan tindakan edukatif serta teguran tertulis dengan sasaran pelanggar yang berpotensi menimbulkan kemacetan dan kecelakaan. Sasaran prioritas dalam Operasi Zebra diantaranya adalah pengemudi dibawah umur, melawan arus lalulintas, aksi geng motor, angkutan umum tidak layak jalan, kendaraan bak terbuka yang bukan untuk memuat orang, menaikan dan menurunkan penumpang tidak pada tempatnya serta kendaraan yang menggunakan trotoar dan sirene yang bukan pada peruntukannya.
Kepolisian Negara Republik Indonesia serentak akan melaksanakan operasi zebra akan berlangsung selama 14 hari, terhitung dari tanggal 26 November sampai dengan 9 Desember 2014. Dengan sandi operasi zebra 2014 sasaran kelengkapan surat-surat kendaraan, helm, kelengkapan kendaraan serta parkir tidak pada tempatnya.
Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi menjadi inspektur upacara dalam apel persiapan Operasi Zebra 2014 yang digelar Polres Cirebon, Rabu (26/11/2014). Dia pun membacakan sambutan Kapolda Jabar Irjen Pol M Iriawan. Tak hanya membacakan sambutan, bupati didampingi Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon, AKP Erwin Syah juga mengecek kesiapan anggota dalam menjalankan Operasi Zebra. Operasi Zebra di wilayah hukum Polres Cirebon dimulai Rabu (26/11/2014). Sejumlah anggota pun disebar ke sejumlah titik guna melaksanakan operasi tersebut.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon, AKP Erwin Syah didampingi KBO Lalu Lintas, Ipda Erik mengatakan, tak hanya anggota Polres yang melaksanakan Operasi Zebra, tapi juga anggota dari Polsek. Setiap anggota, kata dia, dibekali 1 buku tilang atau berisi 100 lembar surat tilang. "Bagi pengendara yang melanggar memang langsung ditilang. Maka dari itu kami selalu ingatkan agar setiap bepergian menggunakan kendaraan agar surat-surat dilengkapi dan rambu-rambu lalu lintas juga taati," katanya.
Bagi pengendara sepeda motor, kata dia, juga diharapkan mengenakan helm standar baik yang mengemudi maupun yang dibonceng karena di Cirebon masih banyak pengendara sepeda motor yang tak pakai helm. Padahal, memakai helm itu demi keselamatan. Pasalnya helm merupakan alat pelindung kepala baik dari panas maupun benturan.
Polisi melakukan Operasi Zebra demi kebaikan dan keselamatan kita, dalam penggunaan fasilitas jalan tidak sendirian, namun bersama dengan banyak orang karena kita hidup bermasyarakat. Cakupan masyarakat tentu sangat luas, dan pasti memiliki pemikiran yang berbeda-beda dan cenderung memikirkan kepentingannya masing-masing. Tanpa adanya Etika Berlalu Lintas mungkin kita tidak bisa membayangkan, pasti sering terjadi kecelakaan di jalan raya. Kejadian ini disebabkan kurangnya  tenggang rasa antar pengguna jalan, pengemudi cenderung egois ingin cepat sampai. Jika ini dibiarkan terus-menerus maka angka kecelakaan akan semakin meningkat. Oleh karena itu perlu adanya pemahaman dan pelaksanaan Etika Berlalu Lintas.
Jadi etika saat berkendara sangat lah penting diterapkan dalam kehidupan masyarakat, karena dengan adanya etika berkendara ada pedoman yang digunakan untuk mengatur perilaku manusia untuk hidup rukun dengan masyarakat disekitarnya. Sehingga dapat tercipta masyarakat yang tertib, damai, dan teratur. Tanpa adanya etika manusia hidup tanpa pedoman. Jika diibaratkan maka hidup didunia tanpa lampu, tanpa cahaya yang menuntun. Jika setiap orang memiliki dan mematuhi etika dalam berlalu lintas  maka hidup ini akan berjalan lancar tanpa adanya kecemasan ketika hendak adanya operasi zebra.

Duriyatul Rizki Mahmudah
FKIP Bahasa Indonesia, Unswagati Cirebon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar